Daftar Isi:
1. Pendahuluan



Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) melalui Pusat Penjaminan Mutu dan Sertifikasi Kompetensi Penyelenggara Pemerintahan (Pusjar SKPP) terus berkomitmen meningkatkan kualitas aparatur melalui berbagai program pelatihan kepemimpinan. Pada Kamis, 4 Desember 2025, sebuah capaian membanggakan tercatat dalam penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III Tahun 2025, ketika 12 peserta resmi diumumkan meraih predikat Sangat Memuaskan. Penghargaan ini diberikan setelah peserta berhasil melalui seluruh rangkaian proses pembelajaran, inovasi aksi perubahan, hingga seminar akhir yang dinilai memiliki dampak signifikan bagi organisasi.
Raihan ini menjadi bukti bahwa PKA Angkatan III 2025 tidak hanya berhasil memenuhi standar penilaian yang ditetapkan, tetapi juga menunjukkan kualitas kepemimpinan yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pelayanan publik dan transformasi birokrasi di instansi masing-masing.
2. Proses Pelatihan dan Standar Penilaian
PKA merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi yang ditujukan untuk pejabat administrator agar mampu memimpin pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan memberikan pelayanan publik secara efektif. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik langsung di lingkungan kerja.
Dalam PKA Angkatan III 2025, peserta melalui beberapa tahapan penting, antara lain:
- Pembelajaran klasikal mengenai manajemen pemerintahan, kepemimpinan adaptif, transformasi digital, dan pelayanan publik.
- Pembelajaran non-klasikal, termasuk on-the-job learning yang diterapkan langsung di instansi masing-masing.
- Penyusunan aksi perubahan, sebuah inovasi yang harus mampu menyelesaikan permasalahan prioritas organisasi.
- Seminar akhir, yang menjadi momen penilaian final bagi peserta untuk mempertanggungjawabkan inovasi yang telah dibuat.
Predikat Sangat Memuaskan diberikan kepada peserta yang memenuhi seluruh unsur penilaian, seperti kemampuan analisis, relevansi inovasi, ketepatan implementasi aksi perubahan, sikap kepemimpinan, hingga ketajaman presentasi saat seminar.
Menurut panitia penyelenggara, 12 peserta yang meraih predikat terbaik tersebut dinilai unggul dalam aspek kreativitas, keberlanjutan program, serta dampak yang dihasilkan pada organisasi. Dengan demikian, prestasi itu menjadi bukti bahwa para peserta mampu menerjemahkan kompetensi kepemimpinan ke dalam langkah nyata.
3. Sambutan Pimpinan: Apresiasi dan Harapan
Dalam acara penutupan, Kepala Pusjar SKPP LAN RI Samarinda menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut bukan hanya prestasi individual, tetapi juga mencerminkan keberhasilan sistem pembelajaran dan pendampingan yang diterapkan.
“Predikat sangat memuaskan adalah pencapaian yang luar biasa dan hanya diberikan kepada peserta yang mampu menunjukkan komitmen, ketelitian, serta inovasi dalam pelaksanaan aksi perubahan. Kami berharap prestasi ini menjadi motivasi untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan publik di instansi masing-masing,” ujarnya.
Pimpinan juga menyoroti pentingnya keberlanjutan aksi perubahan agar tidak menjadi sekadar dokumen, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa alumni PKA memiliki tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai kepemimpinan yang adaptif, kolaboratif, dan inovatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan birokrasi.
4. Peran Mentor, Coach, dan Stakeholder
Keberhasilan peserta tidak terlepas dari peran mentor dan coach yang mendampingi selama pelatihan. Mereka memberikan arahan dalam penyusunan aksi perubahan, melakukan evaluasi berkelanjutan, dan membantu peserta mengidentifikasi masalah strategis di instansi.
Selain itu, dukungan dari pimpinan daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), serta rekan kerja turut mendorong kelancaran implementasi aksi perubahan. Dukungan kolaboratif tersebut menjadi salah satu indikator kuat yang memengaruhi keberhasilan program.
Beberapa coach menyatakan bahwa peserta Angkatan III menunjukkan tingkat kedisiplinan dan kreativitas yang lebih tinggi dibanding angkatan sebelumnya. Aksi perubahan yang dihasilkan tidak hanya inovatif, tetapi juga realistis dan memiliki peluang besar untuk direplikasi di daerah lain.
5. Dampak dan Kontribusi Aksi Perubahan
Aksi perubahan menjadi komponen inti PKA karena merupakan wujud nyata dari pembelajaran yang telah diperoleh peserta. Pada Angkatan III 2025, inovasi yang dihasilkan cukup beragam, mulai dari penguatan sistem pelayanan, digitalisasi administrasi, peningkatan tata kelola lingkungan kerja, hingga inovasi berbasis masyarakat.
Sebanyak 12 peserta yang meraih predikat Sangat Memuaskan dinilai berhasil menghadirkan inovasi yang aplikatif dan berkelanjutan. Beberapa di antaranya bahkan menunjukkan dampak awal yang signifikan, seperti:
- Efisiensi pelayanan publik melalui sistem digital.
- Penyederhanaan alur administrasi yang mempersingkat waktu layanan.
- Penguatan koordinasi antarunit kerja melalui pembentukan tim tugas khusus.
- Pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program instansi.
Keberhasilan ini menjadi gambaran bahwa PKA bukan sekadar pelatihan, tetapi proses pemberdayaan yang menciptakan pemimpin perubahan di tingkat daerah.
6. Penutup: Angkatan III 2025 sebagai Role Model
Prestasi 12 peserta PKA Angkatan III 2025 dalam meraih predikat Sangat Memuaskan menjadi tonggak penting dalam perjalanan peningkatan kualitas kepemimpinan di sektor pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa aparatur sipil negara (ASN) mampu beradaptasi dengan kebutuhan birokrasi modern, menghadirkan solusi inovatif, dan menjalankan peran kepemimpinan secara bertanggung jawab.
PKA Angkatan III 2025 tidak hanya menjadi angkatan prestisius, tetapi juga role model bagi angkatan berikutnya. Dengan kompetensi yang telah dibangun, diharapkan setiap peserta mampu menjadi penggerak transformasi birokrasi, memperkuat kinerja organisasi, serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
0 Komentar