APEL SENIN KECAMATAN MUARA JAWA: APRESIASI DUKUNGAN FESTIVAL ERAU 2025 DAN HIMBAUAN AKTIFKAN POSKAMLING
Daftar Isi
Pendahuluan



Muara Jawa, 22 September 2025 – Kantor Kecamatan Muara Jawa kembali melaksanakan Apel Senin Pagi yang rutin dilaksanakan setiap awal pekan. Apel kali ini terasa istimewa karena selain menjadi sarana penguatan disiplin pegawai, juga menjadi momentum penyampaian pesan penting terkait Festival Budaya Erau Adat Kutai 2025 serta penguatan keamanan lingkungan melalui himbauan pengaktifan kembali poskamling di seluruh RT.
Apel dipimpin langsung oleh Camat Muara Jawa, Bapak Muhammad Ramli, S.E., M.M. sebagai Pembina Apel. Kegiatan berlangsung di halaman kantor kecamatan dengan tertib, diikuti oleh jajaran aparatur kecamatan, perwakilan kelurahan, serta staf pendukung.
Apresiasi Atas Ketaatan Instruksi Bupati
Dalam arahannya, Camat Muara Jawa menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta apel yang telah menunjukkan ketertiban dan ketaatan dalam melaksanakan instruksi Bupati Kutai Kartanegara. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor B-3832/DISDIKBUD/BUD-1/065.11/09/2025 tentang Pelaksanaan Festival Budaya Erau Adat Kutai Tahun 2025.
Melalui SE tersebut, Bupati Kukar mengimbau seluruh ASN, P3K, non-ASN, serta karyawan BUMN dan BUMD agar mengenakan pakaian adat Kutai, di antaranya baju taqwo, baju miskat, dan baju cinan, selama festival berlangsung.
“Apresiasi saya sampaikan kepada seluruh pegawai yang telah mematuhi instruksi ini. Dengan mengenakan pakaian adat, kita tidak hanya sekadar mengikuti aturan, tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kecintaan terhadap warisan budaya Kutai,” ujar Camat dalam sambutannya.
Menurut beliau, kepatuhan aparatur dalam melaksanakan instruksi Bupati adalah bentuk nyata loyalitas serta bukti bahwa ASN dan pegawai di lingkungan Kecamatan Muara Jawa siap mendukung agenda besar daerah.
Festival Budaya Erau Adat Kutai 2025
Dalam kesempatan tersebut, Camat Muhammad Ramli juga menyampaikan informasi penting terkait Festival Budaya Erau Adat Kutai 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 21 hingga 29 September 2025 di Tenggarong.
Festival Erau dikenal luas sebagai salah satu agenda budaya terbesar di Kalimantan Timur yang selalu menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Berbagai kegiatan adat, seni, tradisi, hingga ritual khas Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ditampilkan dalam rangkaian acara ini.
“Festival Erau adalah wujud nyata pemajuan kebudayaan dan penguatan identitas daerah. Melalui festival ini, kita menunjukkan kepada dunia bahwa Kutai memiliki kekayaan tradisi dan warisan leluhur yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ungkap Camat.
Beliau juga menekankan agar seluruh jajaran aparatur, baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan, dapat mendukung pelaksanaan festival dengan penuh semangat. Kehadiran pegawai dalam balutan pakaian adat diharapkan menjadi simbol dukungan pemerintah kecamatan terhadap kelestarian budaya lokal.
Himbauan Pengaktifan Kembali Poskamling
Selain membahas soal budaya, Camat Muara Jawa juga memberikan perhatian serius terhadap aspek keamanan dan ketertiban lingkungan. Dalam arahannya, beliau mengimbau seluruh RT yang ada di Kecamatan Muara Jawa untuk segera mengaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (poskamling).
Menurutnya, keberadaan poskamling bukan hanya untuk mencegah tindak kriminalitas, tetapi juga menjadi sarana memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong antarwarga.
“Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan menghidupkan kembali poskamling di setiap RT, kita bisa menciptakan suasana lingkungan yang lebih aman, nyaman, sekaligus mempererat persaudaraan antarwarga,” tegasnya.
Camat menambahkan bahwa pengaktifan poskamling sangat relevan di tengah semakin padatnya aktivitas masyarakat, terutama saat berlangsungnya festival besar seperti Erau. Kehadiran poskamling diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat sistem keamanan swakarsa berbasis masyarakat.



Apel sebagai Sarana Pembinaan Disiplin
Tidak lupa, Camat Muhammad Ramli juga mengingatkan kembali bahwa apel pagi bukan sekadar rutinitas, tetapi sarana penting dalam pembinaan kedisiplinan dan komunikasi internal di lingkungan kerja. Melalui apel, aparatur dapat menyamakan persepsi, memperkuat koordinasi, serta meneguhkan komitmen untuk bekerja lebih baik.
“Disiplin adalah modal utama kita sebagai aparatur dalam memberikan pelayanan publik yang optimal. Saya berharap seluruh pegawai dapat menjaga kedisiplinan, baik dalam hal kehadiran, ketepatan waktu, maupun pelaksanaan tugas sehari-hari,” ujarnya.
Dengan demikian, apel yang dilaksanakan pada Senin pagi ini menjadi titik pengingat sekaligus penyemangat bagi seluruh aparatur Kecamatan Muara Jawa untuk terus meningkatkan kinerja, mendukung agenda daerah, serta menjaga keamanan lingkungan bersama masyarakat.
Penutup
Apel Senin 22 September 2025 di Kecamatan Muara Jawa tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan pembinaan pegawai, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat identitas budaya sekaligus memperhatikan aspek keamanan sosial.
Melalui arahan Camat Muara Jawa, seluruh peserta apel diingatkan tentang arti penting kepatuhan terhadap instruksi pimpinan, peran serta dalam mendukung festival budaya, dan tanggung jawab bersama menjaga keamanan wilayah melalui poskamling.
Dengan sinergi antara disiplin aparatur, pelestarian budaya, dan kepedulian sosial, Kecamatan Muara Jawa diharapkan dapat terus menjadi contoh dalam tata kelola pemerintahan yang baik sekaligus menjadi bagian aktif dalam menjaga warisan budaya Kutai Kartanegara.